Selasa, 01 Maret 2011

ESTETIKA DAN KUALITAS PUISI

~ Sebuah Pengantar Ringkas

ESTETIKA adalah ilmu tentang keindahan. Estetika merupakan cabang filsafat yang membahas keindahan yang melekat pada karya seni. Istilah estetis, biasanya merujuk pada indah, tentang keindahan, atau memiliki nilai keindahan. NIai estetis sebuah karya seni, dalam ha lini puisi, mampu memberikan hiburan, kepuasan, kenikmatan, dan kebahagiaan batin ketika puisi itu dibaca, didengarkan, atau diresapi. Ada keindahan yang terkait dengan bahasa dan ada keindahan terkait dengan isi, makna, amanat, atau struktur mentalnya. Puisi mengandung keindahan fisik terkait dengan bahasa dan sekaligus keindahan struktur batinnya. Kandungan makna di dalam puisi, misalnya, banyak memberi manfaat bagi kehidupan, sebab makna itu terkait dengan nasihat, petuah, ajaran tentang moral, budi pekerti mulia, nilai kebijakan, keutamaan, dan keluhuran yang dapat menuntun ke arah jalan kebenaran.

Aktivitas apresiasi puisi terkait dengan keindahan dan kualitasnya. Setiap aktivitas apresiasi puisi tentu berusaha menikmati keindahan serta menakar mutu yang terkandung di dalam puisi. Hubungan antara keindahan dan kualitas puisi dapat dibandingkan dengan rangkaian permata yang disamping mempunyai keindahan bentuk juga memiliki kualitas. Sebuah puisi memilikikeindahan apabila puisiitu memiliki susunan atau komposisi yang memenuhi syarat (1) keutuhan (unity)yang membentuk unsur-unsur sistem puisi, (2) keselarasan (harmony) unsur-unsur yang mendukung puisi, (3) keseimbangan (balance) antara bentuk, isi, dan ekspresi, dan (4) adanya fokus (right emphasis). Sebuah puisi dinilai memiliki keindahan apabila keempat syarat itu terpenuhi. Semakin terpenuhi keempat syarat itu, maka semakin estetislah sebuah puisi.

Terkait empat syarat keindahan itu, kita lantas dapat merinci syarat-syarat kualitas sebuah puisi. Dari berbagai referensi dan pengalaman, kiranya dapat diajukan 10 konsep puisi yang berkualitas. Pertama, sebuah puisi dapat dikatakan berkualitas apabila merupakan usaha merekam isi jiwa penyairnya. Rekaman ini tentu menggunakan piranti bahasa. Puisi memang merupakan benuk rekaman isi jiwa penyairnya dengan wahana berupa bahasa. Jika penyair merasa telah sanggup merekam isi jiwanya ke dalam bahasa puisi, dapat diharapkan puisi itu memenuhi konsep puisi berkualitas. Tentu saja upaya merekam isi jiwa itu tak mudah, sebab senyatanya setiap penyair merasa tidak pernah puas akan apa yang telah diungkapkan.

Kedua, puisi yang berkualitas adalah puisi yang komunikatif. Bentuk rekaman kejiwaan itu haruslah komunikatif. Banyak puisi yang dipandang kurang berkualitas lantaran kurang komunikatif. Puisi gelap, puisi yang terlampau menggunakan simbol pribadi. Perihal "komunikatif"ini harus disikapi secara lentur, sebab semua puisi yang komunikatif-gamblang, terang-benderang tidak selalu berkualitas. Pengertian "komunikatif" ini hendaklah diproyeksikan pada sebentuk interaksf-dialektif, pesan komunikasiitu tertangkap namun tidak semuanya terpahami, puisi selalu menyimpan misteri dan jarak pemaknaan. Puisi yang mampu menggoda pembaca untuk terus mendedahkan pesan komunikasi, bisa jadi ttergolong puisi komunikatif yang berkualitas.

Ketiga, puisi yang berkualitas menunjukkan adanya keteraturan. Keteraturan puisi bergantung sistem puisi, kode bahasa, pengemasan pesan, penggunaan piranti keindahan bahasa dan kedalaman makna pesan. Ada keteraturan antaraa bahasa sebagai alat pemapar dan isi pesan yang dipaparkan. Stylistika, retorika, etika menjadi benang merah yang meronai puisi yang teratur. Bagaimana pun juga selain cerdas bergaya,beretorika, juga mampu mengemas pesan yang indah.

Keempat, setiap puisi yang berkualitas menunjukkan adanya integrasi semua unsur, aspek,dan komponen pembentuk puisi. Di dalam puisi berkualitas terdapat keserasian antara isi, bentuk, bahasa, dan ekspresinya. Integrasi atau perpaduan antara isi,bentuk,bahasa, dan ekspresi ini menjadi pertaruhan bagi puisi berkualitas.

Kelima, sebuah puisi berkualitas menunjukkan adanya penemuan. Seperti ilmuan dihargai oleh masyarakat lantaran penemuan ilmiahnya yang baru  sehingga memperkaya ilmu, maka penyair yang mumpuni akan sanggup menawarkan adanya penemuan. Penemuan di sini mungkin terkait dengan ertetika, pola ucap, teknik pemaparan, dan pengemasan pesan yang memesona. ChairilAnwar dihargai sebagai penyair lantaran menemukan pola ucapekspresif dalam sajak-sajak yang digubahnya. Sutardji CalzoumBachri dihargai dan diakui sebagai presiden penyair Indonesia lantaran menemukan kekuatan mantra sebagai media ucap puisi-puisinya. Afrizal Malna diakui kepeloporannya dalam mengemas massifikasi dan personifikasi benda-benda dalam puisi-puisinya.

Keenam, puisi yang berkualitas menunjukkan ekspresi penyairnya. Puisi berkualitas dengan demikian hanya bisa dihasilkan oleh penyair yang benar-benar intens, serius, dan mampu mengaktualisasikan sikap,visi dan misinya dalam ekspresi yang tepat di dalam puisi-puisi yang digubahnya. Puisi berkualitas memilikikadar ekspresivitas yang tinggisebagai realisasi kepekaan si penyairnya.

Ketujuh, puisi yang berkualitas selalu pekat,kental,kenyal, lentur,luwes,dan dinamis. Semua itu merupakan buah perenungan atau pemikiran reflektif penyairnya. Penyair dalam konteks ini memang juga seorang pemikir,budayawan, sosiolog,dan psikolog sekaligus.

Kedelapan, puisi yang berkualitas selalu berisi penafsiran kehidupan. Sebuah puisi dihargai lantaran puisi itu mampu menunjukkan segi-segi baru dari kehidupan, memberikan arti kepada kehidupan dan peradaban.

Kesembilan,puisi berkualitas menunjukkan adanya pembaruan, baik dalam tataran ide,kemasan, bentuk,bahasa, dan ekspresinya. Puisi berkualitas menunjukkan bahwa penyair yang menggubahnya tergolog pionir, pembaharu, dan mungkin perintis jalan dengan estetika baru.

Kesepuluh, puisi yang berkualitas mampu memberikan penghiburan spiritual, batiniah, rasa senang, puas, mempesona,dan mungkin membius pembacanya. Jika ada pembaca yang larut kedalam puisi, itu pertanda puisi itu memiliki kualitas. Puisi berkualitas tidak pernah membosankan saat dibaca, bahkan sampai berulang-ulang membacanya.

3 komentar:

  1. Penjelasan diatas dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan para pemuisi pemula tentang bagaimana suatu puisi agar dianggap estetik dan bermutu.

    Mantap 🖒

    BalasHapus
  2. Sangat cocok dipakai sebagai bahan ajar maupun sebagai rambu- rambu yang akan digunakan oleh juri- juri event dalam menentukan puisi terbaik.

    BalasHapus